Indonesia dan Singapura akan membuka program Safe Travel Corridor (STA) yang akan memungkinkan perjalanan udara dari Indonesia ke Singapura dan sebaliknya di masa pandemi Covid-19 ini. Pemerintah dari kedua negara kini tengah membahas rencana tersebut.

Rencananya, pintu keluar dan masuk Indonesia – Singapura hanya akan melalui dua bandara, yang salah satunya adalah bandara Soetta atau Soekarno-Hatta di Tangerang.

Presiden direktur Angkasa Pura, Muhammad Awaludin, mengatakan dalam keterangan tertulis bahwa bandara Soetta fokus untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan semestinya, termasuk untuk pelaksanaan prosedur tambahan yang diperlukan untuk program Reciprocal Green Lane (RGL) Indonesia – Singapura.

Muhammad Awaludin menjelaskan bahwa pihak bandara Soetta kini tengah melakukan persiapan terutama pada 3 hal untuk membuka kembali penerbangan Indonesia – Singapura, yaitu slot waktu penerbangan, penerapan protokol kesehatan, dan pemeriksaan dokumen yang diperlukan.

Untuk persiapan slot waktu penerbangan, bandara Soetta kini tengah menyiapkan fasilitas gerai check-in dan boarding lounge yang memadai dalam masa pandemi ini.

Untuk penerapan protokol kesehatan, pihak PT. Angkasa Pura II akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk koordinasi mengenai penerapan protokol kesehatan oleh penumpang pesawat baik pada titik keberangkatan menuju Singapura maupun pada titik kedatangan dari Singapura.

Protokol kesehatan yang wajib diikuti oleh seluruh penumpang dan awak pesawat diantaranya adalah pemeriksaan suhu tubuh, wajib memakai masker, dan menjaga jarak atau physical distancing.

Persiapan yang terakhir adalah pada proses pengecekan dokumen penumpang pada gerai imigrasi. Kantor Imigrasi akan melakukan koordinasi terkait pemeriksaan dokumen penumpang pesawat dari Indonesia ke Singapura dan sebaliknya. Gerai imigrasi juga mempersiapkan penerapan Permenhumkam (Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) nomor 26 tahun 2020 mengenai visa dan izin tinggal dalam masa new normal ini.

Peraturan tersebut menyebutkan bahwa visa kunjungan dan bebas visa kunjungan dihentikan sampai pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir oleh badan pemerintah yang terkait dalam penanganan Covid-19.

Sebelum masa pandemi, penerbangan Jakarta – Singapura adalah penerbangan yang cukup ramai hingga menempati posisi 3 untuk penerbangan tersibuk di dunia. Dengan segera dibuka kembalinya penerbangan Jakarta – Singapura dan Singapura – Jakarta ini, diharapkan hubungan antara Indonesia dan Singapura akan semakin baik.

Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II mengatakan pihak bandara akan memastikan segala fasilitas tersedia untuk kelancaran penerbangan Jakarta – Singapura dan sebaliknya dengan memperhatikan keamanan di masa pandemi ini.