Kecelakaan pesawat atau pendaratan darurat yang tidak terduga pada penerbangan adalah hal yang paling tidak diharapkan, namun kadang tidak dapat dihindari. Sebuah helikopter milik PT. National Utility Helicopter (PT. NUH) hilang kontak dan dilaporkan hilang pada hari Kamis kemarin (17/09/2020).
Helikopter yang membawa bahan makanan dan tiga orang kru ini terbang dari Bandara Nabire Papua. Heli Bell 212 ini terbang dengan tujuan kawasan Bayu Biru, Paniai. Helikopter ini dikatakan memiliki lebih dari satu tujuan lokasi pendaratan di daerah pegunungan di sepanjang Nabire hingga Paniai.
Sebuah sinyal darurat dari heli ini telah ditangkap oleh pihak bandara pada Kamis sore, namun pihak bandara belum mengetahui koordinat sinyal tersebut dikarenakan cuaca yang buruk.
Helikopter ini akhirnya ditemukan pada hari Jumat (18/09/2020) di dataran tinggi Paniai dekat aliran sungai. Petugas bandara menerangkan bahwa helikopter tersebut telah melakukan pendaratan darurat pada medan berat, dan bukan pada area yang dapat digunakan untuk mendarat. Lokasi pendaratan ditemukan pada ketinggian 4.700 meter di atas permukaan air laut, dan helikopter ditemukan dengan posisi terbalik di cekungan aliran air sungai. Diduga posisi heli terbalik karena pendaratan dilakukan pada tanah yang miring.
Untungnya semua kru dapat diselamatkan dan segera dilakukan evakuasi ke rumah sakit di Nabire. Proses evakuasi dilakukan lewat udara, karena evakuasi lewat darat tidak memungkinkan. Proses evakuasi dilakukan oleh TNI bersama dengan Basarnas pihak kepolisian. Untuk menyelamatkan satu Heli Bell 212 dengan tiga awak ini, dikerahkan empat helikopter. Helikopter penyelamat ini diantaranya adalah heli Airfast Freeport, One Air, Lama, dan helikopter milik TNI. Ketiga kru helikopter PT. NUH sempat menunggu 40 jam sebelum akhirnya dapat ditemukan dan diselamatkan.
Penyebab pendaratan mendadak dari helikopter ini sendiri sampai saat ini belum dikonfirmasi. Namun pihak Polda Papua menyangkal bahwa helikopter ini jatuh. Humas Polda Papua menyatakan bahwa helikopter PT. NUH melakukan pendaratan darurat.
PT. NUH adalah perusahaan penyedia helikopter dari Amerika dan telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1969. Heli PT. NUH juga telah digunakan untuk mensupport tambang batubara di Sumbawa dan Kalimantan Timur, dan telah beroperasi di Papua sejak tahun 1970an. Jadi, untuk pengalaman jam terbang di area hutan dan pegunungan Papua sebenarnya PT. NUH sudah lebih dari cukup untuk menjamin kelancaran rute terbang. Namun, memang kecelakan atau pendaratan darurat pesawat kadang tidak dapat diduga datangnya.