Pesawat, bahan bakar dan kru pesawat adalah tiga penggerak biaya utama operasi penerbangan yang sukses. Menemukan rute yang paling efisien dan mengaturnya dengan personil yang berkualifikasi baik adalah pertimbangan finansial yang penting. Jadi, untuk penggunaan seluruh armada dan kru yang efektif, perencanaan yang baik adalah hal yang sangat penting.

Namun, kesalahan terjadi. Salah satu contoh masalah perencanaan awak pesawat baru-baru ini bisa menjadi kasus Ryanair, pembawa biaya rendah yang berbasis di Dublin. Maskapai ini melaporkan bahwa perencanaan yang buruk dan sedikit nasib buruk membuat perusahaan tersebut kekurangan pilot kerja, banyak di antaranya mengambil cuti, untuk musim gugur. Akibatnya, kekurangan tersebut memaksa Ryanair membatalkan 2.100 penerbangan mulai tanggal 16 September dan berlanjut sampai Oktober. Jadi, kesalahan yang paling tidak signifikan yang dilakukan saat merencanakan dan menjadwalkan sumber kru dapat berubah menjadi masalah serius yang membawa kerugian finansial yang besar bagi maskapai penerbangan. Pernahkah Anda memikirkan alasan apa yang ada di balik semua tantangan dalam perencanaan dan penjadwalan awak kapal?

Alasan utama dibalik proses perencanaan yang merepotkan

Salah satu faktor utama yang membuat penjadwalan awak dan perencanaan seperti proses yang sulit adalah seringnya terjadi perubahan dalam situasi pasar maskapai penerbangan. Terutama hal ini membuat tantangan untuk mempertahankan operasi efisien yang dapat menyebabkan armada dan awak yang kurang dimanfaatkan, atau yang lebih buruk lagi, kekurangan sumber daya.

Perwakilan dari Small Planet Airlines, sebuah perusahaan penerbangan santai independen yang berkembang pesat yang beroperasi di beberapa benua, mengungkapkan bahwa mereka menghadapi tantangan terbesar ketika ada kekurangan kru. Menjadi sulit merencanakan semua penerbangan dalam persyaratan Flight Time Limitations (FTL), merencanakan SBYS, mengembangkan apa yang disebut ‘rencana B’ jika terjadi penyakit, dll. Sejalan dengan itu, departemen yang menangani perencanaan kru biasanya harus melakukan banyak perubahan. di daftar nama awak kapal

Tidak mengherankan, draft pertama rencana untuk periode perencanaan tertentu dapat diperbarui beberapa kali sampai rencana akhir ditetapkan dan dipublikasikan. Pada tahap operasional rencana ini masih bisa diubah. Misalnya, penerbangan mungkin dibatalkan atau tertunda dan awak kapal mungkin akan melaporkan sakit. Oleh karena itu, perusahaan penerbangan mengatasi masalah ini dengan memiliki beberapa sumber penyangga (misalnya awak siaga).

“Alasan utama dibalik koreksi yang dilakukan saat merencanakan adalah: perubahan dalam jadwal penerbangan (penerbangan baru, jadwal berubah), daun sakit, pengunduran diri karyawan”, komentar J. Pugaciauskiene, Kepala Divisi Perencanaan di Small Planet Airlines. Karena jumlah awak yang digunakan oleh perusahaan penerbangan, bahkan perubahan produktivitas yang kecil dapat berdampak signifikan terhadap keuntungan sebuah perusahaan penerbangan: peningkatan satu persen dapat diterjemahkan menjadi beberapa juta euro.

Bagaimana proses perencanaan dan penjadwalan kru dikelola?

Untuk mengelola proses dengan lancar dan menghilangkan semua kemungkinan risiko kegagalan, maskapai penerbangan memiliki tugas yang menantang: membuat program rute ‘realistis’ untuk setiap musim (IATA) yang memanfaatkan secara optimal sumber daya yang ada.

Secara umum, proses manajemen kru di perusahaan penerbangan bisa dianggap sebagai bentuk seni tersendiri. Hal ini terus-menerus dipengaruhi oleh selusin peristiwa yang dapat diprediksi dan tidak dapat diprediksi: kurangnya anggota awak kapal, perubahan kondisi cuaca, kerusuhan politik, dan sebagainya. Jadi, bagaimana proses ini dilakukan di perusahaan penerbangan? Perencanaan dan penjadwalan proses kru biasanya dibagi menjadi beberapa tahap perencanaan. Untuk alasan ini, waktu penerbangan, tugas dan waktu awak di perusahaan penerbangan dikelola oleh departemen yang berbeda secara bersamaan mengerjakan perencanaan sumber daya mereka. Departemen ini berkomunikasi untuk menyesuaikan rencana mereka dan saling memperbarui dengan perubahan.

Misalnya, Small Planet Airlines mengelola krunya dengan bantuan dua departemen. Tanggung jawab untuk perencanaan jangka panjang (rosters bulanan) diambil oleh departemen Perencanaan, sementara Crew Dispatch bertanggung jawab atas perubahan jangka pendek (72 jam dari saat sekarang).

Oleh karena itu, untuk mencapai operasi yang efisien, perusahaan penerbangan mengumpulkan tim besar yang tidak terlihat oleh penumpang biasa. Setiap departemen, terutama tugas-tugas yang berkaitan dengan perencanaan dan penjadwalan awak kapal, sangat penting. Perencanaan dan penjadwalan yang baik merupakan salah satu aspek utama yang membuat operasi sebuah maskapai penerbangan berhasil.